Marquez dan Pedrosa saat launching RC213V 2015 di Bali |
Sejak masuk ke Premier Class bersama Repsol Honda pada musim 2006, Pedrosa telah menjajal berbagai tipe motor Honda dengan kapasitas mesin berbeda.
Setelah sukses finis kedua di seri Aragon akhir pekan lalu, Pembalap 29 tahun berkebangsaan Spanyol itu pun mengakui kalau RC213V versi 2015 merupakan salah satu motor yang paling sulit dikendalikan.
"Motor tahun ini jelas lebih agresif dan sulit dikendalikan. Saya dan Marc (Marquez) kesulitan untuk bisa menjaganya di jalur yang benar saat pengereman, di tikungan, dan juga keluar tikungan," ungkap Pedrosa.
"Motor tahun ini benar-benar tidak toleran pada kesalahan. Kita bisa melihat apa yang terjadi pada Marc dan kadang-kadang juga pada saya sendiri. Namun, kami tak boleh lagi mengubah mesin, jadi kami harus tetap bersikap positif sambil terus menata diri untuk musim depan," lanjutnya.
“Selain motor tahun ini, saya pikir motor lain yang sulit dikendalikan adalah RC212V musim 2009 dan 2010. Sementara itu, motor yang paling saya sukai adalah RC213V 1000cc musim 2012. Saya punya pengendalian bagus dengan motor itu dan menyenangkan untuk ditunggangi," jelas Pedrosa, yang kala itu mengakhiri musim di posisi runner-up – dia nyaris memenangi titel juara dunia yang akhirnya direbut andalan Yamaha, Jorge Lorenzo.
No comments:
Post a Comment